Sudah menjadi aturan di sebuah SMU swasta di Klaten tempat Jon Koplo sekolah, bahwa selain jam istirahat, hand phone (HP) wajib dimatikan agar tidak mengganggu pelajaran. Namun selalu saja ada siswa yang lupa mematikan HP-nya saat jam pelajaran.
Akibatnya, selain mendapat sanksi dari guru, pemilik HP yang berbunyi tersebut pasti akan diteriaki teman-teman sekelas, ”Huuu… payuuu…!” Teriakan ini bernada ejekan, bahkan pelecehan, karena artinya kalau cewek diduga sedang dikencani cowok, begitu pula sebaliknya.
Nah, awal bulan lalu saat ulangan Matematika, suasana di kelas Jon koplo benar-benar mencekam. Selain pelajarannya sulit, Lady Cempluk, si guru Matematika termasuk guru yang galak.
”Awas, kalau ada yang tolah-toleh atau njaplak, kertas ulangannya akan saya robek!” ancam Bu Cempluk membuat suasana tambah mencekam.
Jon Koplo yang memang dasarnya sudah bego cuma bisa plirak-plirik njagakke kalau-kalau dapat turunan. Ndilalah saat suasana kelas begitu tegang, tiba-tiba ada suara HP berbunyi, ”Tit tulalit tit tut tit…” Secara spontan di luar kesadarannya Jon Koplo langsung mbengok, ”Huuu… payuu…!!!” Namun ternyata teman-teman sekelasnya tidak ada yang merespons. Entah karena masing-masing lagi judheg nggagas soal ulangan atau takut dengan Bu Cempluk.
Tiba-tiba Bu Cempluk buru-buru keluar kelas sambil menenteng HP yang berbunyi tersebut. Baru ketika Bu Cempluk keluar kelas, seisi kelas menertawakan Jon koplo.
”Modar kowe Plo! Yang bunyi tadi HP-nya Bu Cempluk!” tegur Tom Gembus, teman sebangkunya. Jon Koplo cuma bisa thenger-thenger menunggu apa yang akan terjadi pada dirinya setelah Bu Cempluk masuk kelas.
”Plo, kamu harus nggarap soalmu di papan tulis, bukan di kertas ulangan!” perintah Bu Cempluk saat masuk kelas dengan muka sadis. ”Matrih aku, Cah…!” sambat Koplo.